Sunday, July 27, 2008
Kacamata Superman
Blog ini aneh, judulnya Manusia Super, tapi belum ada artikel mengenai Superman, malah Batman. Oke, maaf Supes, kau tetap cinta pertamaku di dunia hero.
Menurut saya superhero yang paling masukakal ada dua. Pertama Superman karena dia Alien. Dua yaitu Batman karena dia manusia berbeladiri tinggi dan berteknologi tinggi.
Mungkin sudah bosan kalau kalian mendengarkan asal-usul Supes. Kita bicara tentang hal lain saja. Supes adalah sosok asli dari Clark Kent. Kebalikan dengan hero lainnya. Clark Kent adalah samaran Supes agar orang-orang tidak mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Ada pertanyaan, "Hanya orang bodoh yang tidak bisa membedakan Clark dan Supes. Bedanya cuma di kacamata serta celana dalam merah diluar yang akhirnya menjadi tren hero meski warnanya beda. Apa bedanya?". Yah bagi kita di dunia nyata jelas sekali perbedaannya. Cuma ada penjelasan 'logis' pada komik atau cerita Supes. Ternyata kacamata yang biasa di pakai Clark adalah pecahan dari kaca pesawat luar angkasa yang membawa Kal-el ke bumi. Kacamata ini berfungsi menghipnotis agar orang-orang di sekitarnya tidak tahu mengenai samarannya. Tentu saja kecuali orang-orang yang disayangi Supes. Ingat film Superman III ketika Clark menghipnotis Louis agar lupa kalau mereka pernah menikah?? Supes bisa mengatur siapa orang yang bisa kena hipnotisnya. He lucu si, tapi ya memang begitu cerita, selalu ada pembenarannya. Hmm, dia ALIEN. Ingat.
Oh ya, masalah celana dalam di luar, toh akhirnya kita biasa melihatnya. Seperti jika kita terbiasa buang air di kloset jongkok toh akhirnya terbiasa juga di kloset duduk meski awalnya aneh. Jadi, maafkan saya kalo analogi saya buruk.
Langit Tak Memberiku Dua
Pria : "sayang, sering kasih kabar ya, jangan buat aku khawatir.... bla..bla..kamu ngerti kan..." (panjang lebar)
Wanita : " sayang, parfum kamu apa?"
Pria : " kamu kok malah bahas parfum.."
Wanita : "loh kalo gak mau jawab ya udah gak usah marah gitu jawabnya.."
Pria : "..................."
Melintasi Jagad Luas*
hujan berkekalan, ke gelas kertas
laju tak tertahankan, lalu berlarian
ia terlepas, melintas jagad luas.
Sedanau nestapa melambai suka cita
menetes jatuh ke benak pintu pikirku
merampasku jadi milikmu, memagutku.
"Terberkati engkau Deva, Sang Guru!"
Karena duniaku, karena duniaku
tak akan ada yang merusaknya
tak akan ada yang mengusiknya
tak akan ada yang mengubahnya
Cahaya pecah jadi bayang berdansa
bersamaku, bagai sejuta tatap mata
terus menyeruku, melintas jagad luas.
Berliku pikir bagai angin tak tahu letih,
mengaduk sekotak huruf, acak terhambur
menemu jalan, melintas jagad luas.
"Terberkati engkau Deva, Sang Guru!"
Karena duniaku, karena duniaku
tak akan ada yang merusaknya
tak akan ada yang mengusiknya
tak akan ada yang mengubahnya.
Suara gelak meneduhi bayang bumi
berderingan merasuki telingaku terbuka
menghasutku, memikat datangku.
Tak lagi berbatas cinta yang kekal
memendarkan cahaya mengepungku
bagai sejuta matahari, terang yang
terus menyeruku, melintas jagad luas.
* Terjemahan untuk Sam Haidy oleh Hasan Aspahani
secara bebas dari lirik lagu Beatles Across The Universe
pada album Let It Be karya Lennon & McCartney.
ACROSS THE UNIVERSE
They slither while, they pass, they slip away across the universe
Pools of sorrow, waves of joy are drifting through my open mind,
Possessing and carresing me.
Jai Guru Deva Oh,
Nothing's gonna change my world,
Nothing's gonna change my world,
Nothing's gonna change my world,
Nothing's gonna change my world
Images of broken light which dance before me like a million eyes,
That call me on and on across the universe,
Thoughts meander like a restless wind inside a letter box,
They tumble blindly as they make their way across the universe
Jai Guru Deva Oh,
Nothing's gonna change my world,
Nothing's gonna change my world,
Nothing's gonna change my world,
Nothing's gonna change my world
Sounds of laughter shades of eath are ringing through my open views
Inciting and inviting me.
Limitless undying love which shines around me like a million suns
It calls me on and on across the universe.
Jai Guru Deva Oh,
Nothing's gonna change my world,
Nothing's gonna change my world,
Nothing's gonna change my world,
Live From Abbey Road
Acara yang disiarkan di Metro TV tiap Jumat pukul 20.00 dan Minggu dini hari pukul 00.05. Memberikan kesempatan untuk musikus atau band untuk menunjukkan kualitas mereka selama 30 menit untuk masing-masing musikus. Yah biasanya dua atau tiga lagu saja. Disini kehebatan musikalitas musikus benar2 diuji. Dengan dukungan studio Abbey Road yang handal, tampa minus one, lipsinc, dan musiknya harus live.
Baru liat 2 edisi. Ada John Mayer, Norah Jones, Lean Rimes, Massive Attack dan band lainnya yg saya belum kenal. Keren sih. Suaranya jernih. Pengambilan gambar dan kualitas gambar pun bagus. Gambar paling bawah menunjukkan Abbey Road Studio versi klasik jadul.
Sekadar info, Abbey Road Studio menjadi legendaris ketika The Beatles menggarap album dengan titel LET IT BE. Gambar paling atas menunjukkan anggota The Beatles menyebrang zebra cross menuju Abbey Road Studio. Gambar ini menjadi terkenal sampai sekarang. Sehingga saya pun memasang gambar ini dalam bentuk poster pada dinding kamar saya. Oh iya, kebetulan yang sangat unik, gambar ini identik dengan lagu The Beatles yang judulnya " A CROSS THE UNIVERSE", lagu The Beatles yang paling saya suka.Dan saya semakin suka saja dengan kota Liverpool.
Saturday, July 26, 2008
say
Every little best frustration
Take out all your so called problems
Better put them in quotations
Say what you need to say
Walkin like a one man army
Fightin with the shadows in your head
Living out the same old moment
Knowing you'd be better off instead
If you could only
Say what you need to say
Have no fear for giving in
Have no fear for getting older
You better know that in the end its better to say to much
Than to never to say what you need to say again
Even if your hands are shaking
And your faith is broken
Even as the eyes are closing
Do it with a heart wide open
Why
Say what you need to say...
Friday, July 25, 2008
A(B)quarius
Saya AB dicampur rasi bintang Aquarius, mungkin setengah Capricorn, saya bingung 20 Januari masuk mana, tapi saya lebih ke Aquarius.
Kadang saya suka dengan pikiran saya dalam hal rencana, tidak jika menyangkut masalah.
Wednesday, July 9, 2008
Japan
Jepang. Penjajah kita selama 3,5 tahun. Karena kekejamannya konon sama dengan kekejaman Belanda pada kita selama 350 tahun. Bukan itu yang mau saya bahas.
Jepang. Hebat ya Jepang. Dulu cuma laut aja. Eh bisa muncul pulau. Dulu di bom Amrik eh bisa jadi kaya sekarang. Jepang hebat. Sejarah-sejarahnya. Rezim-rezimnya. Karakter. Etosnya itu lho. Mereka bangga jadi orang Jepang. Budaya mereka kuat. Mereka sopan. Mereka selalu mengatakan MAAF meski mereka yang berbuat salah. Pulang kantor tepat waktu adalah hal yang hina.
Dulu saya hafal sebagian huruf hiragana. Hehe sekarang sudah lupa sama sekali. Pengaruh manga, anime dan game yang beredar di Indonesia sejak era 80 akhir mungkin. Saya pengen banget pergi ke Jepang. Sudah cukup saya lihat Jepang melalui media hiburan. Mungkin jika saya lahir di Jepang saya tidak perlu mendengarkan musik seperti Kangen Band. Musik Jepang unik. Pelafalan dan logatnya terlihat jelas. Pengambilan nadanya juga mengagetkan ketika kita pertama kali mendengarkan suatu musik dari Jepang.
Jepang. Hehe wanita tercantik di Jepang mungkin Miyabi a.k.a Maria Ozawa. Bayangkan, wanita secantik dia saja jadi bintang bokep disana. Disini? Pasti jadi sekelas Luna Maya. Oh ya cukup bokepnya.
Mungkin jika Indonesia cuma terdiri dari satu pulau bisa jadi bangsa seperti Jepang. Lebih fokus. Budaya gak kebanyakan. Bhinneka Tunggal Ika bullshit sekarang. Anak-anak kecil sudah tidak tahu apa itu Indonesia. Kembalikan PMP.
Saya tetap cinta Indonesia kok. Cinta pada Indonesia seperti berpacaran dengan anak SMA kelas satu yang childish mau enaknya sendiri dan gak pernah mau berubah. Yah namanya juga cinta.
Gajah dan Unta
Unta : "kenapa?"
Gajah : "kok tetekmu bisa ada di punggung??"
Unta : "lha kamu aneh lagi, kok bisa tititmu ada di mukamu.."
Yuni Sara
Berhubung banyak orang berumur dan lintas generasi di kantor, setiap saya (ya, saya selalu memutar mp3 Yuni Sara karena saya suka lagu "Desember Kelabu" zaman saya SD!) memutarnya pasti pada berhenti sembari mengeluarkan kata-kata, seperti:
Mas Adhi : (berhenti dari jalannya, sambil senyum) "wow, lagune apik."
Pak Guguk : "....." (jalan, duduk, baca koran selama setengah jam, saya yakin dia mendengarkan lagu-lagu Yuni Sara)
Mbak Rini : "dadi eling almarhum ibuku..."
Mbak Hetty : "wah, iki lagu-lagune bis malem..."
Mbak Peni : "karaoke banget lagunya."
Mas Doni : (dari jauh, ikut bernyanyi) "bulan madu tinggalaa kenangan..."
Mbak Tuty : "atiku mbrebes mili kerungu lagu-lagu iki..."
Seorang OB : "Buset laguneee...!!!"
Saya : (dalam hati) "saya lahir di zaman yang salah"
Ya beberapa lagu akan selalu abadi. Tidak seperti lagu-lagu sekarang. Beruntung saya sempat merasakan hidup di zaman 90's. Belum millenium.
carut marut
Saya bingung dengan hidup zaman sekarang, hidup pada zaman saya dulu (masa kecil maksudnya) menurut saya tidak terlalu berlebihan seperti sekarang. Sekarang semua tampak sama dengan pengelompokan-pengelompokan. Orang Indonesia yang latah. Hal baru selalu diikuti tanpa mikir panjang. Gaya nomor satu. Pernah lihat pengemis punya HP di negeri luar? Pernah lihat orang-orang antre minyak tanah membawa HP? Pernah lihat tukang parkir mainan laptop? Semua ada di Indonesia.
Zamannya pop semua pop. Sekarang zamannya Jazz semua Jazz. Zamannya punya laptop semua pada beli. Meski ngutang sana sini.
Bangsa Indonesia bangsa yang masih belajar demokrasi. Menurut saya demokrasi di sini aneh. Mungkin satu generasi harus dihapus agar mental bangsa kembali bagus.
Lihat saja anak-anak muda zaman sekarang. Celana hipster. Skinny jean. Rambut apalah namanya yang emo-emo gitu. Padahal semuanya tidak tahu maknanya apa. Mungkin nanti jika ada tren pake sarung yang pas di bokong bolong, anak-anak muda (disini range 10-35 tahun) akan mengikutinya. Kenapa harus mengikuti. Orang Indonesia terlalu takut untuk tidak mengikuti paradigma yang terjadi.
Anehnya para pengikut kadang cuma mengikut, tidak tahu maknyanya. Berani taruhan, orang-orang Muslim di Indonesia melakukan shalat sebagai rutinitas penyembahan terhadap Allah tanpa tahu maknanya. Bapak saya bilang, "Belajar agama (Islam), jangan kaya orang lain, cuma jengkang-jengking gak tau maknanya, dapet capek aja!! Untung Allah Maha Pengasih, walau cuma jengkang-jengking tetep dapet rezeki." Coba lihat lagi. Musik. Film. Tren Baju.
Perhatikan pula para kritikus di berbagai bidang, mereka terlalu berlebihan berpendapat tentang hal yang agak 'menyimpang'. Dengan dalil demokrasi mereka begitu. Tentu saja pekerjaan mereka memang mengkritik.
Salahkan saja Soeharto yang menyebabkan mental kita gini. Pernah berfikir bahwa MUNGKIN Soeharto masih hidup? Jiwanya berpindah ke badan Tommy? Mereka mirip sekali. Kenapa harus menunggu tua hingga mati dan Tommy keluar dari penjara. Pernah berfikir kalau ternyata Soeharto mengumpulkan harta yang halal. Sementara ada oknum-oknum lain yang menyebakan semua ini dan menjebak Soeharto agar 'tampak' terlihat seperti sekarang image -nya? Salahkan saya yang berfikir seperti ini, jangan anggap serius paragraf ini. Salahkan saya yang berfikir seperti ini sementara film-film Indonesia itu-itu saja sehingga pola fikir saya seperti sutradara dan penulis film-film konspirasi Amrik .
Lihat saja, bahkan bicara saya carut marut, temanya gak jelas. Saya bingung dengan zaman ini. Bahkan saya bingung menulis kata "zaman" itu "jaman" atau "yaman" atau apalah.
Kubo Yoshiharu
Apa kamu suka sepakbola?
Ketika kamu menggiring bola anggap semua penonton melihatmu, bawa bola itu, walau hanya selangkah saja.
Saya suka dengan karakter Kubo, tentu saja Toshi (Toshi berkarakter seperti Naruto). Kubo pendiam, pemimpin yang baik, ketika meminum Coca Cola Kubo selalu mengocoknya dulu agar sodanya keluar dan aman untuk diminum para atlet (Kenji bilang "haha, apa enaknya?). Kubo juga yang menemukan kaki kiri Toshi hebat, dulu Toshi pengguna kaki kanan. Kubo ganteng, tajir, disukai banyak wanita dan saya bukan gay gara-gara membicarakan Kubo. Kubo adalah tiang tim. Jika dilihat dari sisi kepemimpinan mungkin Kubo sangat terlihat seperti Steven Gerrard. Dari sisi pengorbanan juga seperti Gerrard, mereka hampir terlihat dimana-mana. Dari sisi teknik Kubo sangat sangat mirip dengan fantastista Italia, Roberto Baggio (menurut saya).
Kubo meninggal ketika melawan Kakekita di semifinal perfektur Shizuoka. Kakegawa tertinggal 2-0 dulu. Sejak itu Kubo yang posisinya fantastista berubah menjadi libero, untuk melindungi gawang. Sejak itu pula Kakekita tidak bisa membobol gawang Kakegawa dan Kakegwa berhasil menyamakan kedudukan. Kubo masih jadi libero dan berkeringat deras. Waktu menunjukkan Injury time. Tidak ada waktu. Disinilah dimulainya Legenda Melewati 11 Pemain dimulai. Kubo menggiring bola dari gawang Kenji melewati satu persatu pemain Kakekita sampai kipernya. Semua pemain Kakegawa dan penonton diam melihat keajaiban Kubo. Gol. 3-2. Pemain Kakegawa berteriak senang, tapi dimana Kubo. Kubo pingsan. Kubo meninggal. Tidak ada yang tahu Kubo menderita kanker darah selama ini. Bahkan orang tua dan pacarnya.
Di final Kakegawa kalah 7-1 oleh Fujita Higashi. Musim selanjutnya Kamiya menjadi kapten tim, Toshi menjadi nomor 10 dan Kakegawa menjadi juara SMU se Jepang.
Kubo Yoshiharu, meski fiktif, penyebab salah satu saya suka sepakbola.
Saya suka sepakbola. Dan sepakbola suka saya.