Tuesday, January 8, 2008

Esensi Peta

1. UMUM

Banyak sekali definisi tentang peta, tetapi pada dasarnya hakekat peta adalah :

  1. Peta adalah alat peraga.
  2. Melalui alat peraga itu, seorang penyusun peta ingin menyampaikan idenya kepada orang lain.
  3. Ide yang dimaksud adalah hal-hal yang berhubungan dengan kedudukannya dalam ruang. Ide tentang gambaran tinggi rendah permukaan bumi suatu daerah melahirkan peta topogafi, ide gambaran penyebaran penduduk (peta penduduk), penyebaran batuan (peta geologi),penyebaran jenis tanah (peta tanah atau soil map), penyebaran curah hujan (peta hujan) dan sebagainya yang menyangkut kedudukannya dalam ruang.
  4. Dengan cara menyajikannya kedalam bentuk peta, diharapkan si penerima ide dapat dengan cepat dan mudah memahami atau memperoleh gambaran dari yang disajikan itu melalui matanya.

1.1 Syarat peta

Setelah memahami benar-benar hakekat dari peta, tidaklah sulit untuk kemudian menelaah apa yang sebenarnya diperlukan sebagai syarat dari peta yang baik. Syarat peta yang baik mestinya :

  1. Peta tidak boleh membingungkan
  2. Peta harus dengan mudah dapat dimengerti atau ditangkap maknanya oleh si pemakai peta.
  3. Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya. Ini berarti peta itu harus cukup teliti sesuai dengan tujuannya.
  4. Karena peta itu dinilai melalui penglihatan (oleh mata), maka tampilan peta hendaknya sedap dipandang (menarik, rapih dan bersih).

1.2 Usaha memenuhi persyaratan peta

Supaya peta tidak membingungkan, peta dilengkapi dengan :

  1. Keterangan atau legenda;
  2. Sekala peta;
  3. Judul peta (apa isinya);
  4. Bagian dunia mana.

Supaya mudah dimengerti atau ditangkap maknanya, digunakan :

  1. Tata warna;
  2. Simbol (terutama pada peta tematik);
  3. Proyeksi.

Sebuah peta harus teliti. Sehubungan dengan itu, perlu diingatkan bahwa tingkat ketelitian harus disesuaikan dengan tujuan peta dan jenis peta, serta kesanggupan sekala peta itu dalam menyatakan ketelitian. Sebagai contoh :

  1. Jenis peta : Peta Penggunaan Tanah
  2. Tujuan peta : Memperlihatkan bentuk-bentuk pemanfaatan atau pengusahaan tanah oleh manusia.
  3. Sekala peta : 1:50.000
  4. Yang harus teliti : Jenis-jenis penggunaan tanah apa yang dapat digambarkan dengan sekala peta tersebut. Jenis penggunaan tanah sekala 1:50.000 tentunya harus lebih teliti atau rinci dari jenis penggunaan tanah sekala 1:250.000 misalnya.

2. PENYUSUNAN PETA

2.1. Data Geografis

Untuk menyampaikan ide melaui peta dari berbagai hal kedudukannya dalam ruang muka bumi diamana objek (objek geografis) yang akan disampaikan tersebut tentunya amatlah rumit. Penyederhanan objek geografis dalam peta terdiri dari :

  1. Titik, bentuk titik ini misalnya sebuah menara, tugu dan sebagainya.
  2. Garis, misalnya sungai dan jalan.
  3. Luasan, misalnya bentuk-bentuk penggunaan tanah, danau dan sebagainya.

2.2. Proyeksi Peta

Pada prinsipnya arti proyeksi peta adalah usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar, dengan persyaratan sebagai berikut ;

  1. Bentuk yang diubah itu harus tetap.
  2. Luas permukaan yang diubah harus tetap.
  3. Jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas permukaan yang diubah harus tetap.

Untuk memenuhi ketiga syarat itu sekaligus suatu hal yang tidak mungkin. Untuk memenuhi satu syarat saja dari tiga syarat di atas untuk seluruh bola dunia, juga merupakan hal yang tidak mungkin. Yang bisa dilakukan hanyalah satu saja dari syarat di atas untuk sebagian kecil permukaan bumi.

Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta.

Proyeksi berdasarkan bidang asal

  • Bidang datar (zenithal)
  • Kerucut (conical)
  • Silinder/Tabung (cylindrical)
  • Gubahan (arbitrarry)

Jenis proyeksi no.1 sampai no.3 merupakan proyeksi murni, tetapi proyeksi yang dipergunakan untuk menggambarkan peta yang kita jumpai sehari-hari tidak ada yang menggunakan proyeksi murni di atas, melainkan merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh melaui perhitungan (proyeksi gubahan).

Dalam kesempatan ini tidak akan dijelaskan bagaimana perhitungan proyeksi tersebut di atas, akan tetapi cukup jenis proyeksi apa yang biasa digunakan dalam menyediakan kerangka peta di seluruh dunia.

Contoh proyeksi gubahan :

  • Proyeksi Bonne sama luas
  • Proyeksi Sinusoidal
  • Proyeksi Lambert
  • Proyeksi Mercator
  • Proyeksi Mollweide
  • Proyeksi Gall
  • Proyeksi Polyeder
  • Proyeksi Homolografik

Kapan masing-masing proyeksi itu dipakai ?

1. Seluruh Dunia

  • Dalam dua belahan bumi dipakai Proyeksi Zenithal kutub
  • Peta-peta statistik (penyebaran penduduk, hasil pertanian) pakai Mollweide
  • Arus laut, iklim pakai Mollweide atau Gall
  • Navigasi dengan arah kompas tetap, hanya Mercator

2. Daerah Kutub

  • Proyeksi Lambert
  • Proyeksi Zenithal sama jarak

3. Daerah Belahan Bumi Selatan

  • Sinusoidal
  • Lambert
  • Bonne

4. Untuk Daerah yang lebar ke samping tidak jauh dari Khatulistiwa

  • Pilih satu dari jenis proyeksi kerucut.
  • Proyeksi apapun sebenarnya dapat dipakai

Untuk daerah yang membujur Utara-Selatan tidak jauh dari Khatulistiwa pilih Lambert atau Bonne.

2.3. Tata Warna dan Simbol

Agar peta dapat dengan mudah dimengerti oleh pengguna peta, pemakaian tata warna dan simbol sangat membantu untuk mencapai tujuan tersebut.

2.3.1. Tata warna

Penggunaan warna pada peta (dapat juga pola seperti titik-titik atau jaring kotak-kotak dan sebagainya) ditujukan untuk tiga hal :

  • Untuk membedakan
  • Untuk menunjukan tingkatan kualitas maupun kuantitas (gradasi)
  • Untuk keindahan

Dalam menyatakan perbedaan digunakan bermacam warna atau pola. Misalnya laut warna biru, perkampungan warna hitam, sawah warna kuning dan sebagainya.

Sedangkan untuk menunjukan adanya perbedaan tingkat digunakan satu jenis warna atau pola. Misalnya untuk membedakan bersarnya curah hujan digunakan warna hitam dimana warna semakin cerah menunjukan curah hujan makin kecil dan sebaliknya warna semakin legam menunjukan curah hujan semakin besar.

2.3.2. Simbol

Untuk menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tentunya tidak bisa digambarkan seperti bentuk benda itu yang sebenarnya, melainkan dipergunakan sebuah gambar pengganti atau simbol.

Bentuk simbol dapat bermacam-macam seperti; titik, garis, batang, lingkaran, bola dan pola.

Simbol titik biasanya dipergunakan untuk menunjukan tanda misalnya letak sebuah kota dan menyatakan kuantitas misalnya satu titik sama dengan 100 orang, dam sebagainya.

Simbol garis digunakan untuk menunjukan tanda seperti jalan, sungai, rel KA dan lainnya. Garis juga digunakan untu menunjukan perbedaan tingkat kualitas, yang dikalangan pemetaan dikenal dengan isolines.

Dengan demikian timbul istilah-istilah :

  • Isohyet yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama
  • Isobar yaitu garis dengan tekanan udara sama
  • Isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama
  • Isoterm yaitu garis dengan angka suhu sama
  • Isopleth yaitu garis yang menunjukan angka kuantitas yang bersamaan.

Tujuan dari penggunaan peta isopleth (menunjukan angka kuantitas sama) yaitu untuk memperlihatkan perbandingan nilai dari sesuatu hal pada daerah yang satu dengan daerah yang lain. Sehingga pengguna peta akan tahu mana daerah dengan nilai besar dan mana daerah dengan nilai kecil.

Untuk simbol batang, lingkaran dan bola biasanya lebih banyak dipakai untuk nilai-nilai statistik yang ditunjukan dengan garfik (batang, lingkaran dan bola).

3. KOMPONEN PETA

Setelah kita memahami konsep dasar dari penyusunan peta tersebut di atas, menjadi semakin mudah untuk menyimak apa saja komponen peta yang baik.

Komponen peta terdiri dari :

  1. Isi peta

    Isi peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta.

    Kalau ide yang disampaikan tentang perbedaan curah hujan , isi peta tentunya berupa isohyet.

  2. Judul peta

    Judul peta harus mencerminkan isi peta. Isi peta berupa isohyet, tentu judul petanya menjadi "Peta Distribusi Curah Hujan", dan sebagainya.

  3. Sekala peta dan Simbol Arah

    Sekala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar jelas pada peta 1:10.000 dibandingkan dengan pada peta 1:50.000 misalnya. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan lebih rinci dan detail pada sekala 1:10.000 dibandingkan peta sekala 1:50.000.

    Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak membolak-balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si pemakai dapat dengan mudah mencocokan objek di peta dengan objek sebenarnya di lapangan.

  4. Legenda atau Keterangan

    Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.

  5. Inzet dan Index peta

    Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang dipetakan tersebut.

    Inzet peta merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. Sebagai contoh, kita mau memetakan pulau Jawa, pulau Jawa merupakan bagian dari kepulauan Indonesia yang diinzet.

    Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta , dimana menunjukan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya.

  6. Grid

    Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak atau grid system.

    Tujuan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di atas lembar peta.

    Cara pembuatan grid yaitu, wilayah dunia yang agak luas, dibagi-bagi kedalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang lebih terperinci lagi dan seterusnya.

    Jenis grid pada peta-peta dasar (peta topografi) di Indonesia yaitu antara lain :

    Kilometerruitering (kilometer fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi jaringan kotak-kotak dengan satuan kilometer.

    Disamping itu ada juga grid yang dibuat oleh tentara inggris dan grid yang dibuat oleh Amerika (American Mapping System).

    Untuk menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang berusaha membuat sistem grid yang seragam dengan sistem UTM grid system dan UPS grid system (Universal Transverse Mercator dan Universal Polar Stereographic Grid System).

  7. Nomor peta

    Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi.

  8. Sumber/Keterangan Riwayat Peta

    Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta, percetakan,sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal/tahun pengambilan data dan tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan.

4. KEMAJUAN DI BIDANG PEMETAAN

Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang pemetaan mengalami kemajuan yang baik. Pengumpulan data-data geografis secara manual diperkuat dengan teknologi seperti foto udara, foto satelit, radar dan sebagainya. Begitu juga dalam penyusunan peta, kartografi manual kini banyak dibantu dengan komputerisasi sehingga banyak dijumpai peta-peta dijital. Dalam usaha menginformasikan peta, dari sekian banyak lembar peta kemudian disusun dalam suatu sistem yang mampu menginformasikan peta yang banyak tadi dalam waktu cepat melaui Sistem Informasi Geografis (SIG) yang tentunya dengan komputerisasi.

Perlu diingatkan bahwa, komputerisasi dalam bidang pemetaan hanya merupakan alat bantu untuk mempercepat kerja penyusunan peta. Di samping itu dengan komputerisasi juga dapat menghemat tempat dalam penyusunan peta dengan jumlah lembaran yang besar, dibandingkan dengan penyusunan secara konvensional.

Alat bantu dalam bidang pemetaan tentunya akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan iptek. Untuk itu, perhatikan esensi peta dengan terus mengikuti perkembangan iptek.

Sejarah perkembangan GIS

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.

Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.

Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan “litografi foto” dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.

Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.

GIS dengan gvSIG.CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”.

CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.

Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun “Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)” dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.

Membuat Peta GPS






Anda ingin bikin peta GPS sendiri ? Sebenarnya tidaklah sesulit seperti yang apa anda bayangkan, selama anda bisa melakukan aktifitas clik+drag dengan menggunakan mouse maka anda dipastikan akan bisa membuatnya dengan panduan artikel ini. Effort terbesar justru terletak pada ketekunan, kesabaran dan kerapihan anda dalam mengerjakannya. Tidak percaya ? Ayo,.. kita mulai saja untuk bikin peta GPS sendiri.

Sekarang yang anda butuhkan adalah sebuah program GIS (Geographical Information System). Program aplikasi ini biasa digunakan oleh orang-orang yang biasa bergelut dengan bidang pe-meta-an. Ada banyak program GIS dewasa ini, dari sekian banyak pilihan penulis memutuskan untuk menggunakan program MapInfo. Tidak perlu dibahas dasar alasan pemilihan-nya,.. cukup anda ikuti aja atau sebaiknya anda tutup artikel ini

Program MapInfo harganya cukup mahal, yakni berkisar +/- 1500 USD. Kalau anda punya uang lebih, beli saja program ini, namun kalau tidak anda bisa download "versi coba-coba" (trial version) dari situs http://www.mapinfo.com dengan ukuran file yang "cuma" +/- 90 Mbyte . Download file tersebut kemudian install pada PC anda. Bila terjadi kesulitan (mestinya tidak akan pernah terjadi) saat proses instalasi coba cari tahu dimana letak permasalahannya dan kalau masih bermasalah, mungkin sebaiknya anda format ulang PC anda terlebih dahulu kemudian install lagi. Oh ya sebaiknya anda menggunakan MapInfo versi 7.0, meskipun dengan versi yang lebih rendah juga bisa digunakan namun ada beberapa feature yang hanya tersedia di versi 7.0 ke atas.
Ok,. anggap MapInfo sudah terpasang dan siap digunakan di PC anda, langkah selanjutnya adalah melakukan pengaturan (setting) dasar dari aplikasi MapInfo ini. Aktifkan jendela "Map Window" melalui menu Options->Preferences dan eksekusi tombol Map Window. Bila anda benar melakukannya maka akan muncul jendela baru seperti yang terlihat pada Gambar 1.
Rubah nilai-nilai yang ada pada tombol "Table Projection" dan "Session Projection" seperti apa yang ditunjukkan pada Gambar 1.

Sebelum melangkah lebih jauh dengan MapInfo, yang anda perlukan saat ini adalah sebuah peta yang bisa dijadikan referensi. Peta-peta tersebut bisa dalam bentuk file (bitmap) atau lembaran kertas. Bila masih dalam bentuk lembaran, anda harus melakukan proses scan terlebih dahulu sehingga akan diperoleh peta dalam bentuk file. Usahakan peta yang ada mempunyai informasi lintang/bujur didalamnya, dimana informasi ini nantinya akan diperlukan dalam proses kalibrasi. Semakin detail skala yang ada pada peta tersebut maka semakin bagus untuk digunakan menjadi bahan dasar peta street level. Bila ternyata peta yang ada tersebut tidak memiliki garis acuan lintang bujur, maka anda harus "terjun" langsung kelapangan untuk melakukan pencatatan kordinat GPS dibeberapa tempat. Lokasi yang dipilih sebaiknya terletak pada pertigaan/perempatan jalan, sehingga mempermudah anda dalam menentukan titik kalibrasi nantinya. Minimal diperlukan 3 titik pencatatan yang tersebar (bukan dalam satu garis lurus) di beberapa tempat, makin banyak titik pencatatan, tentunya akan semakin baik dan meminimalisir kesalahan pencatatan. Hal yang pelru diingat, GPS biasanya mempunyai akurasi tidak lebih detail dari 5-6 meter, sehingga untuk titik yang sama sebaiknya dilakukan pencatatan kembali pada waktu yang berbeda. Hindari tempat pencatatan yang banyak terdapat gedung/pohon tinggi.

Nah, sekarang anda sudah memiliki sebuah peta dalam bentuk file dan acuan beberapa titik GPS. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses georegristation dengan aplikasi MapInfo. Buka file tersebut melalui menu File->Open dan atur "Files of type" menjadi "Raster Image". Gambar 2.

menunjukkan jendela yang muncul saat anda akan melakukan perintah tersebut. Pilih dan buka file peta anda, bila muncul pertanyaan apakah anda ingin melakukan proses regristasi image, eksekusi tombol "yes". Bila anda sudah terlanjur menekan tombol "No", anda masih bisa melakukan regristasi image ini melalui menu Table->Raster->Modify Image Regristation.

Sebuah jendela baru akan muncul seperti yang bisa anda lihat pada Gambar 3. Pada bagian ini penulis menggunakan peta dasar yang berasal dari MapPoint-nya Microsoft. Lakukan penandaan ttitk secara tersebar di berbagai tempat, dan masukkan nilai bujur/lintang yang mewakili posisi tersebut. Peta dasar yang terlihat pada Gambar 3, memiliki informasi bujur-lintang sehingga memudahkan proses kalibrasi. Hal yang perlu diperhatikan adalah, "X Coordinat" mewakili bujur dan "Y Coordinat" mewakili lintang. Bila anda terbalik/tertukar saat memasukkan data ini maka akan terjadi kesalahan pula pada proses pembuatan petanya. Untuk wilayah Indonesia yang terletak dibawah garis katulistiwa (selatan), nilai lintang selalu negatif . Sedangkan yang terletak diatas garis katulistiwa (utara) bernilai positif. Perhatikan pula nilai yang tercantum dalam "Error (pixels)", usahakan nilainya mendekati nol dan jangan sampai ada yang melebihi 10. Bila ternyata terdapat nilai yang lebi besar dari 10, aturlah kembali posisi penandaan (Pt 1, Pt 2, ...) sedemikian rupa sehingga dihasilkan nilai "Error (pixels)" yang paling kecil. Jika ternyata setelah dirubah-rubah belum berhasil juga, dimungkinkan peta dasar tersebut tidak diperuntukkan untuk proses georegristation, atau terjadi kesalahan saat anda melakukan pemasukan data bujur/lintang-nya.

Pada Gambar 3, terlihat bahwa format bujur/lintang yang digunakan adalah dalam format "d,dddddd" (derajat,derajat), sedangkan pada peta dasar adalah dalam format "d mm" (derajat menit), untuk itu anda harus melakukan konversi terlebih dahulu. Bagi nilai menit yang ada dengan 60, dikarenakan nilai maksimal untuk satuan menit adalah 60. Dengan demikian nilai 30 dalam satuan menit sama dengan 0,50 dalam satuan derajat. Bila semuanya telah sesuai, click "Ok" untuk mengakhiri proses regristasi, dan sekarang anda telah memiliki sebuah peta yang siap "diutak-atik". Lakukan perubahan tampilan pada status bar yang terletak pada bagian kiri bawah aplikasi MapInfo seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5. Otomatis, sekarang dimanapun mouse pointer anda berada, maka status bar akan menunjukkan kordinat yang mewakilinya.

Sekarang, bagaimana bila file peta yang ada tidak memiliki informasi bujur/lintang ? Sebagai contoh penulis menggunakan file peta yogya yang terdapat pada folder files milis id-gps. Dan seperti yang telah penulis uraikan diatas, anda harus "terjun" langsung kelapangan untuk melakukan pencatatan. Lakukan "mark" pada jalan-jalan yang sepi agar anda terhindar dari kecelakaan akibat tertabrak kendaraan bermotor Misalnya anda melakukan "mark" pada pertemuan antara Jalan Pakuningratan dengan Jalan Asem Gede (lihat Gambar 4), dan telah memperoleh kordinatnya. Maka masukkan nilai kordinat tersebut pada saat proses image regristation, lakukan hal yang sama untuk semua wilayah yang telah anda tandai.


Nah,.. anda telah bisa menyelesaikan proses kalibrasi, langkah selanjutnya yang diperlukan adalah membuat strukture table-table baru yang diperlukan dalam rangka pembuatan peta GPS. Untuk mempermudah dan mempersingkat, file-file tersebut dapat anda download dari sini. Setelah itu buka file-file tersebut melalui menu File->Open dan pilih file-file yang ber-extension TAB (POI.TAB, Polyline.TAB dan Region.TAB). .


Ketiga file tersebut mewakili type objek yang berbeda-beda. Dimana untuk POI.TAB digunakan untuk meyimpan informasi data yang berasal dari satu objek Point Of Interest, biasanya berupa pom bensin, sekolah, gedung perkantoran, hotel, dan sebagainya. Sedangkan Polyline.TAB menyimpan informasi objek dalam bentuk garis (jalan, sungai, dsb). Untuk Region.TAB digunakan untuk menyimpan informasi yang berupa area semacam pulau, laut, danau, dsb.

Pembahasan mengenai kalibrasi peta sudah selesai sampai disini. Pemahaman lebih lanjut mengenai hal ini bisa dilihat/dibaca pada online help atau pada artikel-artikel lain yang banyak tersebar di situs-situs WEB. Langkah selanjutnya dalam proses pembuatan peta akan dibahas pada artikel berikutnya.

Disadur dari www.navigasi.net

Sunday, January 6, 2008

Efek Rumah Kaca


"Efek Rumah Kaca".. band baru ni.. Indie sih.. pertama kali denger di radio..hitsnya "jatuh cinta itu biasa saja".. haha emang jatuh cinta gak sehebat yg digembar-gemborkan,itu menurut ERC (Efek Rumah Kaca)...
ERC pake lirik yg gak pasaran, musiknya selaen yg hits agak suram..hehe emang suram si..
saya paling suka lagu "cinta melulu"!! waa keren lagunya... ngritik orang indonesia yg suka lagu pasaran.. lagu cinta,perselingkuhan, elegi patah hati, obat pengusir rindu, apa karena kuping melayu?? suka mendayu-dayu..suka yang sendu-sendu..
yah lumayan lah ERC buat DOBRAK pasaran..
hmmm.. tapi susah deh kayaknya.. he dengan selera musik indonesia.....

wanita cantik dan pria



"ini saya sadur dari bulletin FS teman saya"

ada ungkapan:
PRIA JATUH CINTA DARI MATANYA
WANITA JATUH CINTA DARI TELINGANYA

kalo yg cowo dah jelas hehe, kalo yg cewe mgkn kalo dibisikin "sayang ak kasi ni cicin berlian buat km.." hahaha jelas!

semua karena duit oiiii...
Baik KLo gak ada duit === PERCUMA
Cakep Klo gak ada duit === PERCUMA
Pinter klo gak ada duit === PERCUMA


"girls don't like boys, girls like car and money..."

-good charlotte-

kebanyakan ce cantik suka co jelek karena duitnya, tp mgkn aja ada beberapa ce cantik yg kebetulan punya co jelek melihat co jelek itu dari hatinya atau kepribadiannya (mobil pribadi, rumah pribadi, villa pribadi) loh kok tetep ujung2 nya duit hohohohohohohohohohohoho.

Klo co ganteng tapi bodoh, sedangkan yang jelek pinter/berhasil.. pasti tu cewe lebih milih yang jelek dong... Knp?Cz klo tu cewe merried, maw dikasi makan apa keluarga.. Gak perlu ego yang tinggi biar dapet co yang ganteng dah..Kepuasan itu cuma sementara...Terlebih mending ma yang jelek klo emang ntar kebutuhan bisa terpenuhi, bahkan lebih... ya ga??

Nah kemungkinan besar sih itu yang nyebabin ce yang cantik dapat tertarik ma co jelek..
Gak ada salahnya lagi ...Susah juga sih, cz kembali lagi ke hati n diri masing2...

Semoga hal ini bisa ngebuka hati kalian semua, n bisa terima orang apa adanya...


cowok ganteng ama cowok jelek.

Cowok ganteng sadar dia ganteng.. jadi dia modal ke'ganteng'an nya buat cari cewek. Cari cewek 1, ga puas, soalnya liat cewek yang lain, jadilah deketin cewek yang laen. Soalnya dia ganteng,
sampe akhirnya dapet image, cowok ganteng itu playboy... suka maen cewek... dll dll

Cowok jeleknya gimana... lha.... cowok itu normalnya pikir pake logika, si ganteng pikir pake logika, dia ganteng, bisa pilih2 cewek. Cowok jelek juga pakai logika, dia jelek, harus andalin
sesuatu buat dapetin cewek. Jadilah cowok jelek 'biasa'nya lebih rajin belajar, lebih gaul, lebih homoris, lebih pintar, lebih yang lain2. Di saat cowok ganteng kemampuannya 'biasa'nya kurang itulah, cowok jelek dengan segala kelebihannya, bisa dapetin cewek cakep.

Bukan Cewek cakepnya yang pilih-pilih cowok jelek, tapi cowok jeleknya yang dengan modal dia (da humoris, ada jiwa dewasa, pintar lagi, mungkin malah dia da berpenghasilan, jadi ada modal, dll dst dsb) bisa menarik, memikat, dan merangsang, hahaha, hati si cewek cakep. Itulah asal muasal cewek cakep banyak yang suka cowok jelek.

Tapi ada juga bukti2 kalau cowok ganteng meningkatkkan dirinya seperti cowok jelek, dia juga lebih unggul dan laku banget, maklum dia ganteng, pinter lagi, ada sifat humor, dll lagi Susahnya di cewek jelek.. Cewek secara umum pakai perasaan, jadi dia cman berperasaan mengharapkan cinta dari pangeran kuda putih... Pangerannya ga dateng2....


kata orang sih .....cewek itu ....

12 th s/d 20 th -- masih siapa dia
: suka liat liat dan mengidolakan cowok
cowok cakep, keren, kaya, and mencoba
segala hal buat narik perhatian mereka
........

20 s/d 27 th --- mulai siapa saya ....
: Mulai pilih pilih cowok. suka nunggu
buat dikejar kejar cowok, senang liat
cowok memohon mohon, bangga abiez
pokoknya kalo punya banyak pengagum.

27 th ----- siapa saja ......
: masanya udah lewat, pangeran yang
dipuja tiada mendekat, jodoh yang
dinanti tiada datang ... akhirnya ya
gitu, siapa aja yang mau,
ayooooooooooooohhhh !!!!!!


bercanda mode : ON :D

Kalo cowok mao laku ya minimal punya syarat salah satu dibawah ini :

1. Ganteng
2. Tajir
3. Pinter (bukan pinter nipu)
4. Religius

kalo lo ngerasa ga punya salah satu diatas..ke laut aja pacaran ama ikan duyung. hehe :D

sorry kl dr postinganku ad yg tak berkenan. REALITY sure sucks!DEAL WITH IT!!
time to sleep ngroookkkkk zzzzzzzz

The Beatles










"The Beatles adalah salah satu grup musik paling berpengaruh di era modern. Beranggotakan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr, kebanyakan lagu mereka ditulis oleh Lennon dan McCartney. Popularitas mereka sedemikian tingginya di Britania Raya sehingga di tahun 1963 pers menelurkan istilah "Beatlemania". Mereka juga kemudian meraih sukses di Amerika Serikat dan seluruh dunia.

Dibentuk di Liverpool tahun 1959 dengan formasi awal John Lennon (Vokal, Gitar), Paul Mc Cartney (Vokal, Gitar), George Harrison (Vokal, Gitar), Stuart Sutcliffe (Bass) dan Pete Best (Drum). Namun tak lama kemudian Stuart Sutcliffe mengundurkan diri (hijrah ke Jerman dan menikahi Astrid Kircherr dan meninggal disana tahun 1962 akibat pendarahan di otak). Lalu pada tahun 1962 Pete Best hengkang dari The Beatles, dan posisinya digantikan oleh Richard Starkey alias Ringo Starr" (wikipedia.id)

hwaa.. beatles gak da matinyaaaa!!!!!!!!!!! dari jaman dulu mpe sekarang gakbosen2 saya denger the Beatles.. apalagi kalo pas di perjalanan ke luar kota naek mobil, setel lagu beatles dan semua golaongan usia bisa berdendang..... we live in a yellow submarine.. yellow submarine...

sepakbola dan saya (1)




hehe bicara tentang bola, cinta pertama saya di bola adalah Liverpool FC.. penguasa Liga Inggris (yah dulu sih) dan cinta sejati saya : Internazionale Milan!!!

oke bicara tentang Inter dulu, gak tau kenapa saya suka ma tim atau keadaan yang gak terlalu superior tapi bisa jadi superior, kalo superior jadi superior mah biasa kan..
yak Inter!! kostum biru hitam ato bahasa italianya Nerazzuri, ni tim punya julukan juga La Beneamata.. atau 'yang terhormat' jika diartikan ke indon. Dulu tahun 1997 awal suka bola, he bapak saya juga suka bola, tapi saya suka bola bukan gara2 bapak saya, saya cinta bola karena panggilan hatiii.. yah dulu tahun segitu, serie A (liga Italia) masih jaya2nya.. Juventus, Milan dan Inter Milan suka kejar2an.. jujur sih suka Inter gara2 Ronaldo pindah ke Inter, dia kan fenomenal bgt dulu (sampai jadi pengkhianat pada akhirnya,anjing Ronaldo!!). Hmm, asik aja liat Inter ngejar Juve, tim sempurna yang selalu didukung wasit, yang akhirnya kena batunya hahahaha.

Balik ke Inter, inget banget dulu ada Zamorano, Morriero, Djorkaef, Simeone, Bergomi, Pacliuca, Taribo West, Ventola, dan yang lainnya berjuang banget ngejar dan ngalahin Juve.. didukung oleh bos Minyak Italia, Massimo Moratti, ni miliarder udah buang duit banyak bgt buat bangun tim dan beli pemain2 mahal, gonta-ganti pelatih. Pokonya si Opa Moratti keren bgt, cinta mati dah dia ma Inter, sabaarrr bggttt..

Mungkin baru itu dulu tentang Inter, laen kali lanjut yaaa..
Forza Inter!!!!

pilihan


hidup itu tentang pilihan..
yah emang selalu tentang pilihan..
semua orang, maksudnya tiap orang punya pilihan..
kadang pilihan datang di saat yg tepat, kadang gak tepat..
kadang pilihan baik belum tentu tepat..
kadang pilihan salah jadi tepat..
yg mana yg takdir? yg mana yg usaha?
yang jelas pilihan jadi tanggung jawab, biar gak bikin rugi orang lain..
yah kan :]