ada satu artikel dari blog teman saya, Kamil, manusia-kamil.blogspot.com
tentang pemakain kata lo dan gue di kota semarang khususnya dan jawa tengah pada umumnya. Saya suka artikel ini, Kamil..mohon jin saya sadur yaa.. GUE udah ijin loh, SECARA kita sama2 Jawa..!! Hahahahaha.. Dasar LO.. eh KOWE.. nah ngene luwih enak ndes.. AKU karo KOWE...
"Kalo gue...nah,lo gimana?"terus terang kalimat seperti itu membuat saya jadi males dengernya.
Memang saya ga bisa men-generalisasikan reaksi perasaan saya ke setiap orang dengan kalimat seperti itu,baik langsung atau ga langsung saya dengar.
Ya,saya termasuk salah satu orang yang ga setuju,kata kata "gue-Lo" dipakai di dalam bahasa sehari-hari orang-orang di sekitar saya,Jawa Tengah umumnya,Semarang khususnya.Saya mengutip dari kata bijak: 'Ga penting dari mana kamu berasal,melainkan Dimana kamu berada.' ...
Saya setuju dengan kalimat tersebut.
Faktanya,di Semarang,kota saya,masi ada pemakaian 'gue-lo' oleh para pemuda-pemudi Semarang atau pendatang yang aslinya masi dari jawa tengah yang jauh dari daerah asal 'gue-lo'.Risih sekali mendengarnya,apalagi dengan logat medog.Dan orang orang yang aslinya atau tumbuh di daerah asal 'gue-lo',tetap saja memakai kata-kata tersebut untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang bukan 'gue-lo'.Dan di radio-radio 'gaul' di Semarang yang saya males nyebutnya satu persatu,para dj selalu membawakan clotehan siarannya dengan taburan 'gue-lo'.Saya muak sekali ketika teman kampus saya yang aslinya Tulung Agung,membiasakan diri dengan 'gue-lo' untuk berkomunikasi di kampus.
Geli saya.
Apa yang mereka inginkan?mempertahankan budaya-nya dengan tidak mau beradaptasi kah??mau menjadikan Semarang menjadi kota 'gaul' dengan menganggap bhs.Jawa sebagai budaya katrok??Merasa dirinya lebih 'gaul' dengan itu?Beralasan terbiasa kumpul dengan teman-teman pendatang?(harusnya anda yang menulari mereka,wahai orang jawa!) Merasa merdeka dengan hal itu?Merasa nyamankah?
Oke kalo penganut prinsip d atas melakukannya di daerah asal 'gue-lo'.Tapi bukan di sini!
Tujuan saya mengungkap ini adalah untuk mengkritik orang-orang tersebut,yang saya masukkan dalam kelas 'sok'. Hormatilah budaya Semarang,tempat anda berada.
Dan bagi orang yang aslinya bukan 'gue-lo' tolong pertimbangkan untuk tidak memakainya lagi di sini,Semarang.
1 comment:
saya kesindir... ah saya memang kesindir. andai selama 4 taon itu saya gunakan dengan baik tuk belajar bahasa jawa..
ah, saya memang seorang pendatang yang angkuh.
maafkan saya, semarang...
Post a Comment