Jika ada yang bertanya, siapakah yang benar memahamimu ?
Saya jawab "Pikiran Saya".
Bukan memahami sifat saya,
Bukan memahami kekurangan saya,
Atau hal-hal lain yang akan kalian pahami dengan cepat.
Kadang, saat berada dan berasa di ujung Dunia ini.
Saya butuh dipahami hal-hal yang tidak bisa ditolerir.
Saya hanya butuh,
Mereka memahami Harga Diri saya, memperlakukan saya dengan tepat di moment-moment tertentu dan penting.
Saya hanya bisa tertawa, tertawa yang dipaksakan.
Ha, Ha.
Wednesday, April 24, 2013
Tentu Saja
Semakin kesini hidup semakin misterius. Yang membuat menarik dan berbeda dari hidup adalah sisi misterinya.
Hidup ini cuma permainan pikiran saja. Mereka tidak pernah akan membiarkan manusia hidup 100% bahagia, bahkan jika kita ada di titik 99%, kita akan menyesali (sekali) kenapa tidak mendapat sisa 1%. Kecuali kita bisa mengatur pikiran kita secara sadar dan penuh.
Manusia ingin sebuah kemenangan yang absolut dari kehidupan ini. Tubuh sempurna. Jiwa sempurna. Kisah yang sempurna. Jika bisa melebihi kapasitas 100%.
Manusia digariskan untuk selalu kecewa. Namun, Mereka mengatur bahwa tingkat kekecewaan yang dialami manusia akan berbeda di tiap tingkat, meski sebenarnya sama.
Beberapa manusia menggaris bawahi hidup ini dengan lebih mengerti sekitar. Lebih mengerti. Lebih mengerti. Lebih memahami. Sebenarnya sederhana, karena lebih diberi Kantong Kesabaran dan Pengertian yang lebih besar.
Saya memiliki Payung. Namun sayangnya Payung tersebut kecil untuk manusia-manusia di Bumi saya. Bagaimana saya bisa meneduhkan Bumi dari panas dan hujan.
Sehangat pelukan hujan.
Selembut belaian badai.
Lalu saya akan kemana ?
Semakin kesini semakin susah untuk percaya bahwa semua yang terjadi pasti karena ada alasan.
Iya benar, alasan kebahagiaan (orang lain).
Jadi apa parameter dari semua ini ?
Semua seperti Plain Vanilla. Putih. Bersih. Seperti itu.
Tentu saja. Saya ada di pihak yang mengalah. Saya bisa.
Hidup ini cuma permainan pikiran saja. Mereka tidak pernah akan membiarkan manusia hidup 100% bahagia, bahkan jika kita ada di titik 99%, kita akan menyesali (sekali) kenapa tidak mendapat sisa 1%. Kecuali kita bisa mengatur pikiran kita secara sadar dan penuh.
Manusia ingin sebuah kemenangan yang absolut dari kehidupan ini. Tubuh sempurna. Jiwa sempurna. Kisah yang sempurna. Jika bisa melebihi kapasitas 100%.
Manusia digariskan untuk selalu kecewa. Namun, Mereka mengatur bahwa tingkat kekecewaan yang dialami manusia akan berbeda di tiap tingkat, meski sebenarnya sama.
Beberapa manusia menggaris bawahi hidup ini dengan lebih mengerti sekitar. Lebih mengerti. Lebih mengerti. Lebih memahami. Sebenarnya sederhana, karena lebih diberi Kantong Kesabaran dan Pengertian yang lebih besar.
Saya memiliki Payung. Namun sayangnya Payung tersebut kecil untuk manusia-manusia di Bumi saya. Bagaimana saya bisa meneduhkan Bumi dari panas dan hujan.
Sehangat pelukan hujan.
Selembut belaian badai.
Lalu saya akan kemana ?
Semakin kesini semakin susah untuk percaya bahwa semua yang terjadi pasti karena ada alasan.
Iya benar, alasan kebahagiaan (orang lain).
Jadi apa parameter dari semua ini ?
Semua seperti Plain Vanilla. Putih. Bersih. Seperti itu.
Tentu saja. Saya ada di pihak yang mengalah. Saya bisa.
Monday, February 4, 2013
Kucari Kamu - Payung Teduh
Kucari kamu
dalam setiap
malam
dalam bayang
masa suram
Kucari kamu
dalam setiap
langkah
dalam ragu
yang membisu
Kucari kamu
dalam setiap
ruang
seperti aku
yang menunggu
kabar dari
angin malam
Aku cari kamu
di setiap
malam yang panjang
Aku cari kamu
kutemui kau
tiada
Aku cari kamu
di setiap
bayang kau tersenyum
Aku cari kamu
kutemui kau
berubah
Kucari kamu
dalam setiap
jejak
seperti aku
yang menunggu
kabar dari
matahari
Aku cari kamu
di setiap
malam yang panjang
Aku cari kamu
kutemui kau
tiada
Aku cari kamu
di setiap
bayang kau tersenyum
Aku cari kamu
kutemui kau
berubah
Subscribe to:
Posts (Atom)